Senin, Desember 20, 2010

Rahasia Nadia


Baca di Rahasia nadia

Pernah tinggal di rumah kontrakan yang kalau hujan deras bocornya layaknya kebanjiran dari arah atap? Saya pernah.

Pernah punya mobil keluaran lebih dari tigabelas tahun yang lalu yang dibeli second dan kredit pula -- yang bila ingin keluar dari mobil tersebut harus menurunkan jendela terlebih dulu agar tangan bisa membuka pintunya dari arah luar?
Saya pernah.

Pernah harus tidur diatas kasur lungsuran yang terbuat dari kapuk dan sepertiga bagiannya sudah ambles dan diletakkan tanpa tempat tidur? Saya pernah.

Pernah melewati aneka etalase mainan dan harus membuang muka pura-pura tidak melihat saat anak tersayang menatap penuh harap? Saya pernah.

Pernah harus berpura-pura didepan orang bahwa semua sedang dalam keadaan baik-baik saja padahal hutang menumpuk? Saya pernah.

Pernah berada dalam sebuah supermarket untuk belanja bulanan dan lagi-lagi harus mengeluarkan kartu kredit karena tidak punya uang tunai? Iya. Saya pernah.

Pernah membuat surat pengajuan ke sekolah agar diperbolehkan mencicil uang pangkal sebanyak tiga kali padahal sebetulnya hanya boleh dua kali cicilan? Saya pernah. Tiga kali tahun ajaran malah hehe.

Pernah harus bergadang bermalam-malam karena ingin yang amat sangat mempelajari cara kerja sebuah hal yang diyakini dapat mengubah hidup? Saya pernah.

Pernah tertunduk sujud syukur saat permohonan kredit pada bank untuk membuat rumah dengan syarat aplikasi menggunakan bonus statement di-approve? Saya pernah.

Pernah menangis bahagia saat pertama kalinya dalam hidup bisa membayar tagihan kartu kredit secara lunas? Saya pernah.

Pernah tersenyum semalaman kearah luar jendela rumah menatap sebuah mobil mewah gratisan
terparkir dihalaman yang masih belum dibuatkan garasi? Saya pernah.

Pernah diam-diam meneteskan airmata dibalik punggung 10 orang downline luar biasa yang berjalan mendahului menyusuri kota bernama Stockholm? Saya pernah.

Dan apakah perlu diam untuk berubah?  Sedang kesempatan itu ada? mengapa tidak memulai seperti Nadia? Berusaha adalah kuncinya...berdoa adalah pintunya....

Tidak ada komentar: